Jalan-jalan aku kali ini akan menyinggahi sebuah kawasan pantai dipesisir Selatan pulau Jawa yaitu Pantai Ayah atau disebut juga Pantai Logending, terletak di kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Sayang saat aku sampai dipantai itu cuaca tidak begitu mendukung, walaupun tidak sampai turun hujan tapi langit dari beberapa jam diperjalanan telah memunculkan tanda-tanda dengan menampilkan awan hitam yang lembab, aku dan seorang temanku pada saat itu hanya bisa pasrah dan mengharap yang terbaik pada saat itu..( “apa sii..!! lebay deh” ) heheheee…
Pantai Ayah adalah termasuk pantai yang cukup terkenal dengan diapit oleh dua pegunungan sehingga memberi suasana lain dibandingkan pantai-pantai lain. Namun bila dilihat dari sudut virginitas (“ribet bahasanyaaa…” hehee…) intinya keasliannya sudah sedikit hilang, dibibir pantai sudah dibuat tanggul dari semen yang mungkin sebagai penahan ombak air laut, beberapa tempat lain juga sudah banyak berdiri bangunan sebagai sarana fasilitas pengunjuk pantai, namun hal itu tidak menyurutkan pengunjung yang ingin berenang dan sekedar melepaskan kejenuhan dan rutinitas harian…malahan dibangun juga jembatan diatas air sepanjang 554m yang memungkinkan pengunjung dapat menikmati indahnya pantai dari atas jembatan tsb. Selain menikmati indahnya pantai dan berenang, pengunjung juga bisa menyewa perahu kecil untuk berlayar dan menikmati pemandangan alam sekitar dan hanya dengan merogoh kocek Rp,5000 saja perorang, karena memang lokasi pantai ini berbentuk ada semacam sungai besar yang terhubung dengan pantai yang memungkinkan pengunjung untuk berlayar dengan perahu kecil, dan pada dasarnya obyek wisata Pantai Ayah ini adalah perpaduan antara obyek wisata pantai dengan hutan, yaitu wisata hutan Logending dengan Pantai Ayah sehingga memungkinkan juga pengunjung dapat melihat dan menikmati pantai dari atas pegunungan dihutan Logending tsb.
Berbagai Fasilitas tersedia di Pantai Ayah ini.(foto Akhmad Mubasir, 08-02-2009)
Pantai Ayah terlihat dari pegunungan Logending (foto Akhmad Mubasir, 08-02-2009)
Dari ketinggian terlihat sisilain Pantai ini (foto Akhmad mubasir, 08-02-2009)
Sampai disini dulu jalan-jalan kita… karena hari sudah sore dan cuaca juga semakin mendung, aku mau pulang dulu ya… takut hujan.heheheeee. Sekian.
Pagi ini aku merasa lain, kumandang adzan yang tak pernah kudengar secara nyata, bukan dalam mimpi dan bukan setengah sadar kini menggetarkan gendang telingaku. Aku terpaku dan terhanyut ketika lantunan kumandang adzan bergema dimana-mana, entah apa yang terjadi saat itu, saat udara yang begitu dingin kurasa dan keheningan menusuk jiwa, dan hanya kokokan ayam penyambut pagi yang terdengar saat itu. Padahal secara logika aku tak mungkin bisa terbangun sepagi itu karena malamnya aku telah begadang cukup lama, dini hari menginjak jam dua atau stengah tiga baru aku mengambil slimut dan tidur, dan itu telah menjadi suatu kebiasaanku. Akhirnya akupun beranjak dari tempat tidur dan kulangkahkan kakiku untuk mengambil air wudhu.
Mungkinkah suatu perubahan akan terjadi dari sebuah ketidak sengajaan? Mungkinkah awal yang baik akan tercipta hanya dari kebetulan belaka? Entahlah...
Tapi yang pasti, pagi yang kurasa saat ini terasa lain dan itu sangat kuharapkan akan datang juga disetiap pagiku.
.jpg)
.jpg)
.jpg){kind=link}
